Jum’at hampir saja
bertukar dengan Sabtu
Aku kembali
bersenggama dengan rinai hujan
Yang sejak tadi
terburu-buru mengejar waktu
Mataku, ku kira
telah sepi
Lampu-lampu kota
yang siap dipanen
Juga sorot tyndal
dari roda-roda motor dan mobil yang sedang berputar
Satu persatu mulai
redup
Hanya suara lirih
dan sayup
Seperti
berbondong-bondong untuk mengejarku, begitu ramai
Kepalaku sontak
memberikan kabar
Bahwa sebagian
darinya telah hilang
“Bertahan, Na.
Masih ada yang menunggumu di.....”
Kalimat itu belum
selesai ku dengar
Terpenggal dan
berhenti dalam gelap
Kini bukan lagi
mataku yang sepi
Bahkan segalanya adalah
sepi
Semarang, 10 September 2015
En Azura