Hidup Kembali di Mata- mata yang
Hidup
Nafi’ Inayana Zaharo
Aku seperti hidup
kembali
Setelah mati beribu
tahun lamanya di pelukan picisan
Aku menemukan hidupku
di pelupuk matamu
Mata- mata yang ku
rindukan sejak jiwa belum berreinkarnasi
Aku tak tahu, mengapa
waktu kembali berpihak padaku
Padahal, aku hampir
saja meletakkan senjataku lalu menyerah
Apa Tuhan sudah
mengingatku?
Ataukah Tuhan yang
tidak pernah melupakanku?
Ya, aku memang manusia
yang tidak punya malu
Detik- detik yang Ia
ciptakan ku rampas begitu saja untuk selalu meminta- minta
Seperti pengemis yang
bergelandang dari petak tanah satu
Ke petak tanah lainnya
Dari jalan yang lurus
sampai jalan yang berkelok- kelok
Aku hanya meminta dan
terus meminta
Lalu apa usahaku?
Aku hanya mempelipir
ruang kosong yang begitu sempit
Di antara ribuan orang
yang saling berebut tahta dan cinta
Hanya karena ingin
hidup di matamu
Mata hati, mata jiwa,
mata bathin, mata cinta
Dan mata- mata yang
Tuhan ridhoi
Pati,
06 Februari 2016