Social Icons

Pages

Thursday, 17 September 2015

Art Fest Produksi 2

"Beda Tubuh Satu Ruh", ART FEST 2 Teater Mimbar UIN Walisongo


Teater Mimbar UIN Walisongo akan menggelar Art Fest dengan tema "Beda Tubuh Satu Ruh" sebagai aktualisasi kesenian para seniman kampus pada akhir bulan September mendatang. Dalam acara ini Teater Mimbar menghadirkan seorang penyair dari Madura, Timur Budi Raja, Day Millovich (Art Worker dan penulis), Timiki Endonesa serta teater dan sastrawan se Semarang. Acara ini dalam konsep outdoor tepatnya di Alun-alun Syari'ah Kampus III UIN Walisongo Semarang. Bagi sedulur-sedulur yang berminat hadir dalam acara ini silahkan datang dan ramaikan!.. Salam Budaya!!!

Teater Mimbar



MENUJU ART FEST 2

Nafi’ Inayana Zaharo

Sorot merah-  Sebab nafsunya yang menggebu-gebu, Ijo mampu memancing amarah Kakang Mblegedhu, sesosok yang paling dihormati di republik Mblegedhu. Kepalanya terjengkang dan mimik muka yang terlihat ketakutan mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh tetuanya itu. Ketiga saudaranya khidmat memperhatikannya. Seperti halnya Ijo, adik-adiknya: Glundung, Shubuh dan Cakil pun demikian rupanya. Mereka memang manusia-manusia serakah, ingin menguasai segala komponen alam demi kepuasan lahir bathin mereka. Itu sepenggal kisah dari naskah yang akan dipentaskan oleh Teater Mimbar pada acara tahunan Art Fest akhir bulan September nanti. Mereka mencoba panggung baru di area Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang setelah merasakan kurang luasnya panggung yang mereka gunakan beberapa waktu latihan. Rencananya akan dipentaskan outdoor  bersama rangkaian acara lainnya di alun-alun Syari’ah UIN Walisongo. Jadi, mereka mencoba terjun langsung ke luar gedung demi menyelaraskan vokal  mereka dengan suara alam.

Semarang, 17 September 2015

Sedikit Cerita



BELAJAR PERCAYA DIRI



“Perkenalkan, saya Nafi’ Inayana Zaharo dan biasa dipanggil Nafi’. Saya lahir di Pati. Seperti intruksi yang Bu Kiki berikan saya harus menyebutkan 5 karakter baik saya, di antaranya yaitu saya sangat menyukai kesenian, apapun itu; kreatif; selalu menghargai pendapat orang lain; peduli teman juga selalu ceria. InsyaAllah”. Kalimat yang ku ucapkan ketika pertemuan awal mata kuliah Media pembelajaran. Bu Kiki tak menyuruh kami mengkoar-koarkan kebaikan kami atau kami harus berlaku sombong. Tapi, beliau mengajarkan kami untuk sadar akan keunggulan kami dan harus percaya diri. Orang-orang yang pesimis tidak akan menemui tujuan hidupnya, sebab yang mereka fikirkan hanya keraguan. Sedangkan keraguan itu sendiri merupakan boomerang mereka untuk berani mencoba. Saya pernah membaca sebuah petuah yang dapat dijadikan motivasi, “Setiap orang yang sukses hidupnya mempunyai kebiasaan melakukan hal-hal yang enggan dilakukan oleh mereka yang gagal. Sebenarnya, orang-orang sukses juga merasakan keengganan itu, namun kekuatan TEKAD mereka mampu mengalahkannya (Albert Enstein).

Nafi’ Inayana Zaharo
Semarang, 18 September 2015 08:36 am

Siang Membaur Air Laut



             Siang Membaur Air Laut






            Menikmati suhu panas kota Atlas dengan tugas kuliah yang tak dapat ditunda lagi. “Pemurnian Air Laut dengan Tekhnik Destilasi”, kalimat itu yang tercantum di bagian tengah atas dalam lembaran jurnal percobaanku. Aku menulisnya kemarin malam, mencuri waktu ketika sedang berlatih illustrasi teater untuk persiapan pentas pada acara Art Fest produksi 2 Teater Mimbar akhir bulan nanti.
            Ku buka perlahan pintu ranselku dan ku ambil sepotong jas putih sebagai pelindung badanku ketika praktikum berlangsung. Kancing pertama terbuka oleh jemariku, kemudian kancing kedua, ketiga sampai kancing jas terakhir. Tangan-tanganku ku selipkan di lubang lengan jas putih itu, lalu kembali mengancingkannya. Sudah rapi, ucapku. Kaki pertama melangkah menuju pintu laboratorium dan tak lupa menyebut asma Allah sebelum melangkahkan kaki lainnya. Rupanya para asisten laboratorium kimia lagi asyiknya mempersiapkan alat dan bahan yang kami butuhkan. Tak selang waktu lama, dosen pengampu mata kuliah Praktikum Dasar Pemisahan Analitik datang dengan membawa 2 lembar kertas yang berisikan nama-nama kami. Beliau menyerahkan estafet untuk menyuruh pena kami memberikan tandatangan di lembar absennya. Kinerja Praktikum berlangsung. Meski mendapatkan hasil yang kurang sesuai dengan hipotesis, setidaknya kami berani mencoba.

Wednesday, 16 September 2015

Tubuhku adalah Kuasku



Tubuhku adalah Kuasku


Bercak darah terlukis di kanvas putih
Terkadang menebal, terkadang menipis
Mengikuti kaidah sebatang kuas
Apa yang dilukis oleh si pelukis?
Dengan mimik mukanya yang tak begitu bengis
Juga tak begitu romantis
Namun, goresannya memberikan warna yang erotis
Ia berkata: “Tubuhku adalah kuasku”
Begitu bebasnya ia memaknai kuas
Tanpa sedikitpun tersudut
Dengan apa yang ia lontarkan
Begitu mudahnya ia menemukan tinta
Meski satu warna, tapi ia mampu menuangkan sejuta aura
Semarang, 1 September 2015 10:40 AM
Goresan: En Azura (Nafi’ I. Z)

Ruh dan Jasad yang Terpisah




Ruh dan Jasad yang Terpisah



Aku telah berada di langit yang bertatahkan emas
Terlindung sutera putih menyelimuti ruhku
Sedangkan jasadku terkubur dalam sebuah legenda
Aku telah pergi bersama kencana
Teriring oleh derai yang mengalir dari sungai mata
Jasad dan ruhku tidak lagi satu
Dan semua menjadi semu
Bukankah itu buah mulut yang nyata?
Sebab kami berada dalam satu ruang
Tapi bukanlah ruang yang satu
Sebab kami dalam masa yang sama
Dengan perhitungan yang jauh nan berbeda
Semarang, 26 Agustus 2015
Oleh: En Azura (Nafi’ I. Z)
 
Blogger Templates