Dengan
Menyebut Nama Tuhanku
Banyak yang menganggap kalimat ini adalah kalimat
pembuka
Al Faatihah, orang Arab menyebutnya
Pambuko, orang Jawa mengucapnya
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Kami memanggil Tuhan
Bismillah
Kami menyebut namaNya
Ar Rahmaan, Yang Maha Pengasih
Dan Ar Rahiim, Yang Maha Penyayang
Tiada yang ingkar di atasNya
Kecuali mereka yang menyelipkan satu titik
Yang tertumpu di atas punggung ha’
Melarungkan makna pengasih
Dan menggantinya dengan terkutuk
Biadab..!!! Siapa mereka?
Beraninya menghina Tuhanku
Apakah ia tak mengenal Tuhan?
Ataukah Tuhannya tak mengajarinya cara memegang
pena?
Jika tidak, apa alasannya?
Tinta mereka tiba-tiba menetes di atas punggung ha’ yang digandeng ra’ dan ya’?
Bagaimana itu bisa terjadi?
Tidakkah mereka lihat lahan luas selain lahan milik
kalimat itu?
Mereka bisa menggunakannya untuk menggoreskan ribuan
titik yang mereka mau
Oh, ya aku tahu
Mereka ingin aku yang mengajarinya untuk membacanya?
Supaya mereka tak lagi keliru
Sebab jika itu terjadi, maka mereka akan merasa
rancu jika khidmat memperhatikannya
Semarang, 01
September 2015 01:00 AM
Gubahan: En
Azura (Nafi’ I. Z)
No comments:
Post a Comment