Siang Membaur Air Laut
Menikmati
suhu panas kota Atlas dengan tugas kuliah yang tak dapat ditunda lagi.
“Pemurnian Air Laut dengan Tekhnik Destilasi”, kalimat itu yang tercantum di
bagian tengah atas dalam lembaran jurnal percobaanku. Aku menulisnya kemarin
malam, mencuri waktu ketika sedang berlatih illustrasi teater untuk persiapan
pentas pada acara Art Fest produksi 2 Teater Mimbar akhir bulan nanti.
Ku
buka perlahan pintu ranselku dan ku ambil sepotong jas putih sebagai pelindung
badanku ketika praktikum berlangsung. Kancing pertama terbuka oleh jemariku,
kemudian kancing kedua, ketiga sampai kancing jas terakhir. Tangan-tanganku ku
selipkan di lubang lengan jas putih itu, lalu kembali mengancingkannya. Sudah
rapi, ucapku. Kaki pertama melangkah menuju pintu laboratorium dan tak lupa
menyebut asma Allah sebelum melangkahkan kaki lainnya. Rupanya para asisten
laboratorium kimia lagi asyiknya mempersiapkan alat dan bahan yang kami
butuhkan. Tak selang waktu lama, dosen pengampu mata kuliah Praktikum Dasar
Pemisahan Analitik datang dengan membawa 2 lembar kertas yang berisikan
nama-nama kami. Beliau menyerahkan estafet untuk menyuruh pena kami memberikan
tandatangan di lembar absennya. Kinerja Praktikum berlangsung. Meski
mendapatkan hasil yang kurang sesuai dengan hipotesis, setidaknya kami berani
mencoba.
No comments:
Post a Comment