SISA
PUING JOGLO TUA
Nafi’
Inayana Zaharo
Sepuluh
tiang berdiri kokoh menyangga atap yang terlihat sakit sebab usianya yang
semakin renta
Atap-atap
yang keropos, keramik yang kusam
Serta
angin yang selalu memaksa,
menerobos
masuk sebab tiada dinding-dinding yang mengelilinginya
Joglo
tua… Ya, itu tempat bermain kita
Betapa
sangat menganga luka dalam hati ini
Ketika
kaki telah berada di depannya
Sedangkan
mata-mata ini memotret kejadian
yang
mematahkan semangat yang telah lama berkobar
Jogloku…
Kemarin kita masih bermain bersama
Bersama
sedulur-sedulur kita
Belajar
berdialog, belajar mimic muka
Bahkan
belajar mengolah rasa
Tapi
kini kau pergi tanpa izin
Kau
yang berdiri kokoh meski usia telah menggerogotimu
Kini
hanya tinggal puing-puing yang menyisakan luka
Memecah
belah rasa bahagia
Kau…
indah untuk dikenang
Semarang,
29 September 2015
No comments:
Post a Comment